mlf-puasa

Jalani Puasa saat Wabah Corona, Simak 4 Tips WHO Ini

Mengajarkan anak menjalankan puasa Ramadan sejak dini itu bagus. Hanya saja, perlu disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak di masa wabah corona ini

Pada prinsipnya, puasa diwajibkan untuk mereka yang sudah baligh atau pubertas. Pada anak laki-laki, biasanya pubertas terjadi di usia 12 sampai16 tahun, sedangkan pada anak perempuan biasanya terjadi pada usia 10 sampai 14 tahun.

Secara medis, belum ada data atau panduan yang menunjukkan batas aman usia anak untuk mulai berpuasa. Yang jelas, perlu dipertimbangkan kebutuhan energi dan nutrisi anak yang berbeda dengan orang dewasa.

Bagi anak-anak yang belajar berpuasa, orang tua mesti memperhatikan kondisinya sepanjang waktu. Musababnya, mereka tetap membutuhkan energi dan gizi yang cukup untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah jumlah glukosa dalam darah dan cairan tubuh. Perlu diketahui, kerja otak bergantung sepenuhnya pada glukosa dalam darah dan jangan sampai anak mengalami dehidrasi selama puasa.

Jika anak belajar puasa mengalami gejala berikut, segera batalkan puasanya:

  • Kelaparan Terkadang anak enggan mengaku kalau merasa lapar. Dia hanya mengatakan sakit perut.
  • Keringat dinginSuhu tubuh tidak panas dan keringat mengucur deras.
  • Sakit kepala Anak mengeluh pusing
  • LemasAnak enggan beraktivitas dan terlihat lesu sepanjang hari.
  • Pandangan kaburAwalnya pusing, lantas lama-kelamaan pandangan berkunang-kunang hingga penglihatan buram.
  • PingsanKehilangan kesadaran adalah kondisi yang mengkhawatirkan. Segera periksa nadi dan upayakan anak lekas sadar dengan memanggil nama, menepuk tubuh, dan memiringkan badan.
  • Jika tak ada respons, segera hubungi petugas medis. Apabila merespons, segera berikan minuman manis dan usahakan tetap sadar selama beberapa menit hingga kondisi membaik.
MLF2019 (20)

Muslim LifeFest Satukan Konsep Entrepreneur dengan Syariah

Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Convention Center (30/8/2019). Pameran industri halal dan Enterpreneur syariah terlengkap di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari dari 3O Agustus hingga 1 September 2019. 

Gelaran yang menempati area hampir seluas 15 ribu meter, menampilkan serangkaian program seminar dan workshop bisnis, mulai dari pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, HAKI, ISO bahkan hingga sertifikat halal. 

Para pengusaha juga dapat mengembangkan usahanya lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers serta kompetisi social entrepreneurship. 

Indonesia Muslim Lifestyle Festival terselenggara berkat kolaborasi antara Lima Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al lrsyad Tengaran (YAPIAT) Puldapia. 

Dengan menyajikan berbagai inspirasi gaya hidup halal dan berbasis syariah, Muslim Lifestyle Fest menjadi momentum bagi Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah keuangan dan ekonomi syariah dunia 2024. 

KPMI didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola bisnisnya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rosulullah SAW. 

Baca Juga: BNI Syariah Bidik Transaksi Rp126 Miliar di Gelaran Islamic Tourism Expo (ITE) 2019

Saat ini anggota KPMI tersebar di 43 Korwil, 40 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Komil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 32.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha. 

Sementara Puldapi adalah sebuah perkumpulan lembaga dakwah dan pendidikan Islam Indonesia yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang representative, akomodatif dan legal dalam bidang pendidikan, dakwah, social, ekonomi, advokasi dan pemberdayaan umat. 

Indonesia Muslim Lifestyle Festival Suguhkan Gaya Hidup Halal yang Komprehensif

Indonesia Muslim Lifestyle Festival Suguhkan Gaya Hidup Halal yang Komprehensif

Halal tak lagi sebatas ajaran agama saja. Dengan dimasukannya nilai-nilai Islam ke dalam praktik bisnis, halal telah menjadi tren dunia sekaligus gaya hidup masyarakat (halal lifestyle). Hal itu ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi syariah dan industri halal dunia dari waktu ke waktu.

Berdasarkan Data Global Islamic Economy Report, nilai aset keuangan syariah global pada 2016 mencapai USD 2,2 triliun, tumbuh 10% dari 2015 yang sebesar USD 2 triliun dan diperkirakan akan bertambah menjadi USD 3,8 triliun pada 2022. Tren halal juga semakin berkembang setelah negara-negara dari OIC (Organisation of Islamic Cooperation) memfokuskan diri dalam pengembangan pasar produk halal seperti kosmetik,makanan, pakaian, pendidikan,pariwisata dan bahkan properti.

Tanpa disadari, gaya hidup halal ternyata berpengaruh pada perekonomian suatu negara. Hal itu disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ia mengatakan bahwa gaya hidup halal mampu secara nyata mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha. “Halal lifestyle berlaku bagi berbagai pihak,” jelasnya.

Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri halal dan syariah. Namun sayangnya, potensi tersebut belum diimbangi dengan prestasi yang baik di tingkat global.

Berdasarkan data dari Global Islamic Economy Report 2016/2017 dan 2017/2018, Indonesia menempati peringkat 10 dari 15 negara dalam bidang ekonomi syariah. Selain itu, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga tertinggal dari negara mayoritas nonmuslim seperti Thailand dan Australia.

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri halal dan membangun kesadaran menjalahkan gaya hidup halal, LIMA Event berkolaborasi dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII) dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) menyelenggarakan pameran industri dan gaya hidup halal terbesar dan terlengkap di Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) 2019 di Jakarta Convention Centre. Dengan tujuan mengembangkan industri halal menjadi besar, sekarang saatnya halal menjadi gaya hidup dan hijrahnya umat Islam.

Pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis islam,modest fashion,halal food, halal travel,sharia property,halal cosmetic,halal media dan startup berbasis syariah. Acara ini sekaligus juga sebagai wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali kembali esensi konsep halal yang sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam segala sendi kehidupan. Karena faktanya ekonomi halal telah diakui dunia dapat menggerakan perekonomian secara signifikan.

“Pameran ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pengusaha muslim terhadap Indonesia yang sedang mempersiapkan sebagai tuan rumah ekonomi dan keuangan syariah tahun 2024. KPMI berupaya merespon semua insiatif sekaligus mengkaji kasus-kasus muamalah kontemporer, seperti fintech syariah, properti syariah, kebab syariah, dan koperasi syariah. Belum lagi soal produk keuangan kontemporer seperti Gopay, OVO, e-money bagaimana tinjauan syariahnya sehingga umat tidak bingung,”” jelas Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Surtanas Marpaung.

Semangat entrepreneurship juga terus dibangun KPMI yang saat ini memiliki 4200 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. “Visi utama kami adalah pada literasi dan edukasi khususnya pengusaha muslim agar bisa bermuamalah sesuai tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang sahih,” tambah Rachmat.

Dalam pameran ini, disuguhkan juga serangkaian seminar dan workshop bisnis antara lain pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, sertifikat halal, HAKI, ISO dan sebagainya. Selain itu, pameran ini diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi pengusaha yang ingin berkembang lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers. Bagi para startup, bisa memanfaatkan kesempatan mengikuti ajang kompetisi social entrepreneurship.

Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabbers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Mengingat bisnis busana muslim memiliki prospek yang sangat cerah.

Sejumlah perusahaan muslim juga membuka kesempatan “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir. Sedangkan LPPOM MUI mengadakan Olimpiade Halal bertajuk “Produk Halal Pilihan Generasi Millenial” yang rencananya akan diikuti oleh 2000 siswa SMA/sederajat se-Jakarta.

Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair “PULDAPIA EXPO” yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren, dan sekolah tahfiz. Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua juga hadir.

“Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin sekaligus menyosialisasikan pondok-pondok pesantren yang membuka fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi negeri, seperti kedokteran. Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar Zuhdi Efianto, Ketua PULDAPIA EXPO.

Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan yang dihadirkan nanti lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi. Universitas Islam Madinah adalah salah satu universitas favorit yang diincar lulusan pesantren. “Kami akan memfasilitasi para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas Islam Madinah. Mereka bisa langsung daftar di stand-stand pendidikan yang sudah terakreditasi dari Madinah. Ini baru pertama kami lakukan. Karena biasanya, mereka hanya apply saja dan memberikan berkas langsung ke Madinah sambal umroh,” tambah Zuhdi Efianto. Menurutnya, pesantren Islam Al Irsyad paling banyak mencetak alumni-alumni Universitas Islam Madinah. Kurang lebih sudah 40 alumni yang sekolah di sana.

Dalam kesempatan tersebut juga, dihadirkan talkshow bertajuk Kiat Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Abdurrozaq As-Shoidy serta tim seleksi penerimaan mahasiswa untuk sekolah tersebut.

Untuk makanan dan minuman, ada Pusat Jajajanan Halal yang menampilkan 30 brand kuliner bersertifikasi halal. Yang unik di sini, pengunjung akan diperkenalkan profesi khusus untuk peracik makanan halal yang ternyata juga telah mendapatkan sertifikasi kompetensi food handler. Seluruh tenant yang terlibat di Pesta Jajanan Halal produknya telah memiliki sertifikasi Halal MUI atau sedang dalam proses finalisasi pengurusannya.

Dibuka Anies Baswedan, Muslim Life Fest Hadirkan Gaya Hidup Halal Kekinian

Dibuka Anies Baswedan, Muslim Life Fest Hadirkan Gaya Hidup Halal Kekinian

Pameran industri halal dan syariah terlengkap, Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) hadir selama tiga hari 30 Agustus hingga 1 September 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Dalam even Muslim Life Fest kali ini akan menampilkan serangkaian program, mulai dari seminar workshop, hingga berbagai produk halal bisa didapatkan di sini.

Pameran ini diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1441 Hijriah yang akan digelar pada 30 Agustus-1 September 2019 di Assembly, Plenary, Cendrawasih, Main Lobby, dan Lower Lobby Jakarta Convention Center (JCC). Dengan tema “Integrasi Gaya Hidup Islami”, kegiatan ini dihadirkan sebagai wujud nyata pihak penyelenggara dalam mendorong tumbuh kembangnya industri syariah di Indonesia.

Indonesia Muslim Life Fest 2019 dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia mengatakan, sudah seharusnya konsepsi bisnis syariah dan gaya hidup halal (halal lifestyle) tertanam kuat dan jadi pondasi yang menggerakan perekonomian.

Anies mengatakan jika gaya hidup halal sudah jadi kebutuhan masyarakat. Terutama bagi mereka yang ingin hijrah

“Saya melihat Indonesia Muslim Lifestyle Festival mengeluarkan konsep gelaran yang berbeda. Bukan sekadar mengajak umat mengenal produk-produk halal, tetapi juga menyuguhkan pemikiran-pemikiran cemerlang tentang bagaimana mengimplementasikan fiqih-fiqih mualah kontemporer untuk menjawab dinamika kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal,” kata Anies saat pembukaan Indonesia Muslim Lifestyle Festival, Jumat (30/8/2019).

Sedangkan menurut ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rahmat Sutarnas, senantiasa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai-nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi.

“Berkolaborasi menguatkan rantai nilai-nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi. Seperti makanan, minuman, pariwisata, busana Muslim, media, farmasi dan kosmetik ,” kata Rahmat.

Indonesia Muslim Lifestyle Festival Dukung Wirausaha Ekonomi Syariah

Indonesia Muslim Lifestyle Festival Dukung Wirausaha Ekonomi Syariah

Pameran industri halal dan syariah terlengkap di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari yakni dari 30 Agustus hingga 1 September 2019.

Gelaran yang menempati area hampir seluas 15 ribu meter, menampilkan serangkaian program seminar dan workshop bisnis, mulai dari pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, HAKI, ISO bahkan hingga sertifikat halal. Para pengusaha juga dapat mengembangkan usahanya lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers serta kompetisi social entrepreneurship.

Indonesia Muslim Lifestyle Festival terselenggara berkat kolaborasi antara Lima Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) –Puldapia.

Gubernur DKI Jakarta – Anies Baswedan dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Muslim Lifestyle Festival sangat mengapresiasi gelaran ini.

“Saya melihat, Indonesia Muslim Lifestyle Festival menelurkan konsep gelaran yang berbeda. Bukan sekedar mengajak umat mengenal produk-produk halal, tetapi juga menyuguhkan pemikiran-pemikiran cemerlang tentang bagaimana mengimplementasikan fiqih-fiqih muamallah kontemporer untuk menjawab dinamika kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal,” papar Anies Bawedan.

Anies menyoroti, sampai saat ini Indonesia baru memiliki jumlah entrepreneur sebesar 3,1% dari total populasi penduduk sebanyak 267 juta jiwa. Jumlah ini terbilang kecil karena rata-rata negara yang maju memiliki wirausaha sebanyak minimal 14% dari total populasi penduduk.

Dengan tingginya jumlah penduduk muslim seiring pesatnya tren gaya hidup halal di tanah air, semakin membuka peluang Indonesia untuk mencetak wirausahawan baru yang menjalani bisnis sesuai tuntunan syariah.

“Kami berharap semoga pameran ini tidak sekadar menjadi tempat berkumpulnya para pelaku usaha muslim semata, melainkan juga khittah (jalan) dalam melahirkan wirausahawan muslim yang menjalankan usaha berdasarkan ajaran Rasulullah SAW yang berbasis HTB, yakni Halal, Thayyib dan Barakah,” demikian ungkap Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) – Rachmat Sutarnas Marpaung.

Sebagai pelaku usaha muslim, meski kerap menghadapi masalah regulasi, Rahmat Sutarnas Marpaung selaku ketua KPMI, melihat adanya komitmen dari pemerintah untuk membangun pondasi sistem ekonomi syariah melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019 – 2024 yang baru saja diresmikan bulan Mei 2019. Diharapkan dengan MEKSI tersebut, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai produsen industry halal global pada 2024.

Karena itu, lanjut Rachmat, KPMI senantisa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi, seperti makanan,minuman, pariwisata, busana muslim, media, farmasi dan kosmetik. Kemudian, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan sektor UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai produk halal, dan penguatan ekonomi digital terutama perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial)..

Tak hanya wirausaha, Muslim Life Fest juga menyuguhkan berbagai wadah literasi menarik lainnya lewat 8 sektor produk halal, mulai dari sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media dan bahkan startup berbasis syariah.

Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal.

Ada pula “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir serta Pusat Jajanan Halal yang memungkinkan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang makanan halal sekaligus sertifikasi kompetensi peracik makanan halal.

Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam.