Indonesia Muslim Lifestyle Festival Perkuat Wirausaha Berbasis Ekonomi Syariah

Jakarta, 30 Agustus 2019 – Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Convention Center (30/8). Pameran industri halal dan syariah terlengkap di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari yakni dari 30 Agustus hingga 1 September 2019.

Gelaran yang menempati area hampir seluas 15 ribu meter, menampilkan serangkaian program seminar dan workshop bisnis, mulai dari pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, HAKI, ISO bahkan hingga sertifikat halal. Para pengusaha juga dapat mengembangkan usahanya lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers serta kompetisi social entrepreneurship.

 

Indonesia Muslim Lifestyle Festival terselenggara berkat kolaborasi antara Lima Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) –Puldapia.

Dengan menyajikan berbagai inspirasi gaya hidup halal dan berbasis syariah, Muslim Lifestyle Fest  menjadi momentum bagi Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah keuangan dan ekonomi syariah dunia 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya sangat mengapresiasi gelaran ini. Menurutnya,  sudah seharusnya konsepsi bisnis berbasis syariah dan gaya hidup halal (halal lifestyle) tertanam kuat dan menjadi pondasi yang menggerakkan roda perekonomian bangsa.  Mengingat populasi muslim di Indonesia  tertinggi di dunia, yaitu 87 % dari total penduduk Indonesia sebanyak 261 juta jiwa, atau sebesar 12,7 %-nya muslim di dunia ada di Indonesia.

Jumlah populasi muslim tersebut menciptakan pasar baru produk-produk halal yang ternyata perputaran bisnisnya sangat potensial dalam 3 tahun terakhir. Tahun 2017, Global Islamic Forum mengkalkulasi total belanja masyarakat muslim dunia dari berbagai sektor halal seperti makan dan minum, farmasi, kosmetik, busana muslim, wisata dan media hiburan halal serta keuangan syariah telah mencapai US$ 2,1 triliun yang nilainya setara dengan 0,27 persen dari total produk bruto dunia. Global Islamic Economic Forum memperkirakan tahun 2023 perputaran ekonomi syariah akan mencapai US$ 3 triliun atau sekitar Rp 45 ribu triliun rupiah, linier dengan pertumbuhan penduduk muslim dunia.

Saat ini, Indonesia baru di peringkat 11 dan 15. Sedangkan untuk sector seperti keuangan Islam, halal travel dan halal kosmetik/farmasi, Indonesia masuk dalam 10 besar. Halal travel menduduki peringkat tertinggi yaitu di nomer 4. “Sudah saatnya Indonesia menjadi pemain utama ekonomi syariah,” tandas Anies.

Sebagai pemain utama, Anies mengatakan, umat Islam harus memiliki jiwa  entrepreneurship dan memahami prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi. Satu sisi,  antusiasmi gairah gaya hidup halal di kalangan anak muda saat ini sudah kelihatan bergema. Terlihat dari gerakan-gerakan anak muda yang hijrah untuk bisa sepenuhnya menjalani gaya hidup halal. Perkembangan ini, tentu memunculkan fenomena  maraknya digunakan istilah syariah dan halal.

“Saya melihat, Indonesia Muslim Lifestyle Festival menelurkan konsep gelaran yang berbeda. Bukan sekedar mengajak umat mengenal produk-produk halal, tetapi juga menyuguhkan pemikiran-pemikiran cemerlang tentang bagaimana mengimplementasikan fiqih-fiqih muamallah kontemporer untuk menjawab  dinamika kebutuhan masyarakat yang ingin hijrah pada gaya hidup halal,” papar Anies.

Anies menyoroti, sampai saat ini Indonesia baru memiliki jumlah entrepreneur sebesar 3,1%  dari total populasi penduduk sebanyak 267 juta jiwa. Jumlah ini terbilang kecil karena rata-rata negara yang maju memiliki wirausaha sebanyak minimal 14% dari total populasi penduduk.

Dengan tingginya jumlah penduduk muslim seiring pesatnya tren gaya hidup halal di tanah air, semakin membuka peluang Indonesia untuk mencetak wirausahawan baru yang menjalani bisnis sesuai tuntunan syariah.

 “Kami berharap semoga pameran ini tidak sekadar menjadi tempat berkumpulnya para pelaku usaha muslim semata, melainkan juga khittah (jalan) dalam melahirkan wirausahawan muslim yang menjalankan usaha berdasarkan ajaran Rasulullah SAW yang berbasis HTB, yakni Halal, Thayyib dan Barakah,” tutur Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung.

Sebagai pelaku usaha muslim, meski kerap menghadapi masalah regulasi, Rahmat Sutarnas Marpaung selaku ketua KPMI, melihat  adanya komitmen dari pemerintah untuk membangun pondasi sistem ekonomi syariah melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019 – 2024 yang baru saja diresmikan bulan Mei 2019. Diharapkan dengan MEKSI tersebut, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai produsen industry halal global pada 2024.

Karena itu, KPMI senantisa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi, seperti makanan,minuman, pariwisata, busana muslim, media, farmasi dan kosmetik. Kemudian, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan sektor UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai produk halal, dan penguatan ekonomi digital terutama perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial)..

Tak hanya wirausaha, Muslim Life Fest juga menyuguhkan berbagai wadah literasi menarik lainnya lewat 8 sektor produk halal, mulai dari sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media dan bahkan startup berbasis syariah.

Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabers gathering  yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Ada pula “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir serta Pusat Jajanan Halal yang memungkinkan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang makanan halal sekaligus sertifikasi kompetensi peracik makanan halal.

Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam.

Muslim Life Fest menargetkan sekitar 50.000 pengunjung selama 3 hari pelaksanaan. Dengan tiket masuk sebesar Rp25 ribu di hari Sabtu dan Minggu, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian dan bahkan lomba dari pukul 9.00 hingga 21.00 WIB. Khusus hari Jumat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk karena gratis.

 “Melalui Muslim Life Fest, kami ingin para pelaku usaha muslim, pemerintah, komunitas dan masyarakat sama-sama bergandengan tangan dalam memperkokoh perkembangan ekonomi bangsa. Kami percaya bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci ekonomi dan keuangan syariah global.” ujar Direktur Lima Events  Deddy Andu.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Indonesia Muslim Lifefestival, silahkan menghubungi kordinator media, Kartina Ika Sari, 081310976735, atau kartinaika@gmail.com.

Keterangan tambahan

Point-point Sambutan Pak Anies

-Saya mendukung sekali kegiatan ini sebagai pameran industri halal dan syariah terbesar di Indonesia

-Semoga event Indonesia Muslim Lifestyle Festival menjadi magnet bagi para pelaku industri. Meningkatkan tentang pemahaman tentang industri halal dan membangun kesadaran gaya hidup halal.

-Jakarta adalah mesin penting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah penduduk muslim Jakarta sebanyak 10,3 juta, jika di total dengan penduduk sekitar Jakarta ada sebesar 28 – 30 juta penduduk. Sektor pariwisata Jakartamemberikan kontribusi 41% terhadap pariwisata Indonesia.

-Banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita punya UU yg mengatur tentang produk-produk halal dan segala macam turunannya. Kita sudah punya pegangan hukumnya yaitu UU Np.33 tahun 2014.

-Kita berharap industri halal ini bertumbuh besar.

-Saya juga berharap pertanyaan yang harus dijawab oleh umat Islam adalah apa kontribusi umat Islam untuk peradaban ke depannya

-Produk-produk syariat adalah tantangan bagi masyarakat di masa depan.

-Muslim LF lebih dari sekadarnya tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Ini harus menjadi awal dari kontribusi umat Islam dalam peradaban ke depannya.

-Bila matahari terbit dari timur, maka izinkan kontribusi umat Islam terbit dari belahan paling timur.

-Saya berharap Muslim LF lebih dari sekadar event, tapi kontribusi untuk peradaban.

-Pada hari ini Jumat, 29 Agustus 2019 dengan mengucapkan bismillah resmi dibuka.

17 – 18 persen dari perekonomian Indonesia.

Meningkatkan pemahaman dan membangun kesadaran gaya hidup halal

10,3 JT penduduk inDONESIA umat Islam,

28-38 juta

17-18 persen menyumbang PDB

Tentang PT Lima Armada Utama

PT LIMA Armada Utama adalah anak usaha dari Grup Amara, sebuah grup perusahaan lokal Indonesia yang dimiliki oleh para entrepeneur yang sudah berpengalaman dalam bidang pameran selama beberapa dekade.

Grup Amara sendiri memiliki 6 (enam) anak perusahaan yang kesemuanya bergerak di lini bisnis pameran, diantaranya Amara Satu Raya, Traya Eksebisi Internasional, LIMA Armada Utama, Seven Events, Nine Events dan Sebelas Kawan Parjo, dengan berbagai klien dari berbagai industri diantaranya IT, Otomotif, Hospitality, Dentistry dan sebagainya.

Sepanjang 2017, Grup Amara telah berhasil mengelola 3000 peserta pameran dari lebih 10 industri dan mendatangkan sebanyak 1,5 juta pengunjung.

Tentang Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)

KPMI didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola bisnisnya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rosulullah SAW.
KPMI berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam menjalankan program serta kegiatannya selalu berpedoman dan berlandaskan pada Akidah Islam yang lurus dan menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai Syari’at Islam, berdasarkan Al Quran dan Hadits yang shahih sesuai dengan pemahaman salafush shalih (ulama-ulama shaleh terdahulu).
Saat ini anggota KPMI tersebar di 43 Korwil, 40 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Korwil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 32.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha.

Tentang Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (Puldapii)

Puldapii adalah sebuah perkumpulan lembaga dakwah dan pendidikan Islam Indonesia yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang representative, akomodatif dan legal dalam bidang pendidikan, dakwah, social, ekonomi, advokasi dan pemberdayaan umat.

Lembaga ini mempunyai maksud dan tujuan terwujudnya hubungan kerjasama yang mutualistik antar anggota di bidang pendidikan, dakwah, sosial ekonomi dan advokasi kepada semua anggota.

 

Point-point Sambutan Pak Anies

-Saya mendukung sekali kegiatan ini sebagai pameran industri halal dan syariah terbesar di Indonesia

-Semoga ini menjadi magnet bagi para pelaku industri.

-Jakarta adalah mesin penting dalam perekonomian. Jakarta memberikan kontribusi 41% terhadap pariwisata Indonesia.

-Banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita punya UU yg mengatur tentang produk-produk halal dan segala macam turunannya. Kita sudah punya pegangan hukumnya yaitu UU Np.33 tahun 2014.

-Kita berharap industri halal ini bertumbuh besar.

-Saya juga berharap pertanyaan yang harus dijawab oleh umat Islam adalah apa kontribusi umat Islam untuk peradaban ke depannya

-Produk-produk syariat adalah tantangan bagi masyarakat di masa depan.

-Muslim LF lebih dari sekadarnya tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Ini harus menjadi awal dari kontribusi umat Islam dalam peradaban ke depannya.

-Bila matahari terbit dari timur, maka izinkan kontribusi umat Islam terbit dari belahan paling timur.

-Saya berharap Muslim LF lebih dari sekadar event, tapi kontribusi untuk peradaban.

-Pada hari ini Jumat, 29 Agustus 2019 dengan mengucapkan bismillah resmi dibuka.

Indonesia Muslim Lifestyle Festival Strengthens Sharia Economicsbased Perkuat Wirausaha Berbasis Ekonomi Syariah

Jakarta, 15 Agustus 2019 – Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) is officially opened by Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan in Jakarta Convention Center (30/8).

The most complete halal and sharia industry in Indonesia will be held for three days, since 30 August to 1 September 2019. It is the collaboration between Lima Event, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) and Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) –Puldapia.

By presenting inspiration of halal and sharia-based lifestyle, Muslim Lifestyle Fest will be the moment for Indonesia in preparing itself to become the centre of sharia-based economics in the world in 2024.

In the speech, Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan Gubernur gave appreciation. He said that the concept of sharia-based business and halal lifestyle should be foundation in driving nation economics. In fact, Indonesia is the most muslims populous in the word. From 267 million people of Indonesia, 87 % are are muslims. It means, 12,7 % muslims in the world came from the country.

Furthermore, the muslims population created new market of halal products with the potential business in the recent 3 years. In 2017, Global Islamic Forum calculated the total expenditure of muslim around the world for many sectors, such as food and beverages, pharmacy, cosmetics, muslim fashion, halal entertainment, halal tourism and even sharia-based finance.

It reported that the expenditure reached US$ 2,1 billion or 0,27 percent from total Indonesian gross products. From the result, then Global Islamic Forum has predicted that sharia-based economics growth will reach US$ 3 billion or Rp45 billion, as same as the growth of world muslims population.  

At present, Indonesia is only ranked 11th and 15th for halal products in the world. Indonesia is also ranked 10 for Islamic finance, halal cosmetics or pharmacy and even ranked 4th for halal travel.  “It’s time for Indonesia to be main actor of sharia-based economics.” Anies explained.

As main actor, Anies added that muslims must have passion in entrepreneurship and good understanding in sharia principle of economy activities. It is supported by the enthusiasm of halal lifestyle that seems to echo for young people. Many of them did ‘hijrah movement’ to fulfil their daily activities with halal lifestyle. Finally, the phenomenon of halal and sharia term were born and then have become the global trend.

“I think Indonesia Muslim Lifestyle Festival created the different idea and concept. It’s not only about inviting people to get closer to halal products, but also serving brilliant thoughts about how we apply contemporary muamallah fiqh to answer the dynamics of people needs who wants to do hijrah with halal lifestyle.” Anies said.

Anies then highlighted that until now Indonesia just have entrepreneur of 3,1% from total population (267 million people). Unfortunately, it is relatively small because developed countries usually have entrepreneur of 14 percent of total population.

With the high number of muslims population and trend of halal lifestyle that happening, Indonesia has big opportunities to print new entrepreneur in doing sharia-based business.

“The exhibition is not only about muslims entrepreneurs gathering. We hope that it can also be khittah, a path of giving birth of muslim entrepreneur to run business based on the prophet teaching in HTB principle, which is Halal, Thayyib and Barakah.” Rachmat Sutarnas Marpaung, The Chairman of KPMI said.

As muslim businessman, although often regulation problems, Sutarnas Marpaung have felt optimist. He looked that there is commitment from the government to build the foundation of sharia-based economics through Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 that formalized since May 2019. He hopes that Indonesia can be main actor as producer of halal global industry in 2024.

So, KPMI always embraces all parties to collaborate together to strengthen the chain of halal products value in potential sector that are highly competitive, such as food and beverages, tourism, muslim fashion, media, pharmacy and cosmetics. Then, they also contribute in strengthening of sharia-based finance, small and medium enterprises as main activator of the chain of halal products value and digital economy especially e-commerce and financial technology.

 

In area of 13 thousand meters, Muslim Lifestyle Festival will show seminar program and business workshops, such as export workshop, digital marketing, business counseling about business legality management, HAKI, ISO and even halal certificate. Muslim Lifestyle Festival also will give a chance to businessmen to develop the business through business forum, investor forum, business matching with international buyers and social entrepreneurship competition. 

Besides, Muslim Life Fest also present various interesting literacy event through 8 different halal products; Islamic school, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media and sharia-based startup.

 

For muslimah, they can join hijabers gathering to get closer about muslimah creativity to ‘turn on’ halal lifestyle. There is also ‘job fair’ for job seeker who wants to pursue the career and Pusat Jajanan Halal that let people to get closer about halal food and the certification and competency of halal food maker. The event also invites parents who wants to know deeper about global-oriented Islamic education to join Islamic Education Fair that held by PULDAPIA.

Muslim Life Fest is targeting around 50.000 visitors for 3 days. Just spending Rp25.000, visitors can buy ticket and enjoy enjoy various business discussion, study and even competition from 9.00 A.M. to 9.00 P.M, except Day 1 (Friday) because it is free.

 “Through Muslim Life Fest, we want muslim businessmen, government, community and people hold hand together in strengthening the development of economics nation. We believe that Indonesia is potential to be key leader of sharia-based economics in the world.” Director Lima Events Deddy Andu said.

For further information about Indonesia Muslim Lifefestival, please call media coordinator, Kartina Ika Sari, 081310976735, or kartinaika@gmail.com

About PT Lima Armada Utama

PT LIMA Armada Utama is subsidiary business of Amara Group, a local company group that owned by experienced entrepreneur in exhibitions for decades. Amara group has 6 subsidiary business that all of them are focused on exhibitions. They are Amara Satu Raya, Traya Eksibisi Internasional, LIMA Armada Utama, Seven Events, Nine Events and Sebelas Kawan Parjo with various clients from many industries, such as IT, Automotive, Hospitality, Dentistry and so on.

In 2017, Amara Group is successfully managed 3000 exhibitors from more than 10 industries and bring in 1,5 million visitors. One of the biggest portfolio is GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) that placed in area of 100.000 meters and attracted more than 450.000 visitors.

About Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)

KPMI is found since 2010 in Bogor by some Islamic leaders and muslim entrepreneurs who have strong willing to spread the knowledge about how muslims businessmen doing and managing the business according to the guidance of Quran and the Prophet’s Sunnah.

KPMI is based on Pancasila and Undang Undang Dasar 1945. They also always carrying out the program and event based on Islamic creed and Sharia.

These days, KPMI members are spread in 40 regions in Indonesia and 3 regions abroad. There are more than 32.000 people consists of entrepreneurs and entrepreneurs want to be.

About Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (Puldapii)

Puldapii is the community of da’wah institution and Islamic educations based on Ahlus Sunnah Wal Jamaah. They are active on education, da’wah, social, economy, advocacy and people empowerment.

The institution has the aim and objective to build relationship of mutualistic cooperation among members in education, social-economy and advocacy to all members.

Puldapia Expo Suguhkan 50 Sekolah Islam Berorientasi Global di Muslim Lifestyle Festival

Jakarta, 31 Agustus 2019 – Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global,

Perkumpulan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Puldapii ) berkoloaborasi dengan Perkumpulan Alumni Al Irsyad – Puldapia menghadirkan Islamic Education Fair bertajuk “Puldapia Expo” di area Muslim Lifestyle Festival.  Menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren,  dan sekolah tahfiz. Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua juga hadir.

 “Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin menyosialisasikan  pondok-pondok pesantren yang membuka  fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi negeri, seperti kedokteran. Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar  Zuhdi Efianto, Ketua Puldapia Expo.

Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan yang dihadirkan  lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi yaitu Universitas Islam Madinah, salah satu universitas favorit yang diincar lulusan pesantren.

Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan pula talkshow bertajuk Kiat  Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai oleh Syaikh Abdullah An Nakhor . Talkshow berlangsung pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019 di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Centre.

Universitas Islam Madinah berdiri sejak 6 September 1961 merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Arab Saudi di bawah Kementerian Pendidikan yang banyak diidamkan penuntut ilmu syari dari penjuru dunia. Selain karena fasktor letak di kota Madinah yang notabene  sarat sejarah di zaman Rosulullah dan tempat berdirinya masjid terbesar di dunia, Masjid Nabawi,  juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Tiap mahasiswa yang menuntut ilmu diberikan beasiswa full. Sehingga mereka tidak dipusingkan lagi dengan biaya hidup selama menuntut ilmu, sepenuhnya ditanggung pemerintah termasuk penginapan, fasilitas layanan kesehatan, transportasi harian, uang tunjangan buku, transportasi pesawat PP  bahkan uang saku. Dan, bagi mahasiswa yang berprestasi, diberikan hadiah istimewa.

Adapun untuk jenjang pendidikan, terdapat program Ma’had Lughoh (kelas persiapan bahasa), diploma, bachelor (S1), master (S2), doctoral (S3) yang terdiri dari Fakultas Al Quran, Hadist, Bahasa Arab, Syariah serta Dakwah dan Ushuluddin. Selain itu terdapat juga Fakultas Umum seperti Fakultas Teknik,  Sains,  Komputer dan Sistem Informatika yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarya.  Namun  sejak program ini dibuka dalam 10 tahun terakhir, jumlah mahasiswanya belum begitu banyak.

Karena itu, gelaran Muslim Lifestyle Festival menjadi suatu wahana untuk memfasilitasi pelajar  yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Islam Madinah, sekaligus memperkenalkan sejumlah pesantren yang berafiliasi pada Universitas Islam Madinah.

Pesantren Moderen Siap Cetak Lulusan Yang Berdaya Saing Global

Berdasarkan data dari Kementerian Agama, jumlah pesantren di seluruh Indonesia pada 2005 berjumlah 14.798 dengan santri sebanyak 3.464.334 orang. Pada 2016 presentasenya meningkat hampir 100%, yakni mencapai 28.194 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 4.290.626 orang.

Ketua Puldapia Expo,  Zuhdi Efianto menyoroti, dunia pendidikan Islam di tanah air tengah berbenah dan beradaptasi terhadap dinamika kebutuhan masyarakat yang berubah cepat. Integrasi kurikulum yang mengedepankan khasanah budaya nusantara dan  dan global sudah seharusnya dilakukan.

Di sinilah Puldapia Expo hadir untuk menunjukkan kepada pengunjung dan masyarakat pada umumnya bahwa, wajah pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia sudah semakin dinamis. Menepis pandangan masyarakat yang selama ini tidak sedikit yang masih menilai bahwa lembaga pendidikan Islam hanya belajar agama saja sehingga membatasi  cita-cita.

Padahal justru dengan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan Islam memiliki nilai tambah tersendiri yaitu memiliki pemahaman agama yang baik, liner dengan akhlak terpuji serta aktualisasi dalam menjalani profesi di bidangnya masing-masing.

Indonesia Muslim Lifestyle Festival berkonsep Business  to Custommer (B to C)  dan Business to Bussines (B to B)  yang komprehensif  langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim. “Kami berharap insya Allah Indonesia Muslim Lifefest dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah untuk saling berjejaring dalam memajukan industri syariah di Indonesia,” ungkap Direktur Lima  Event, Deddy Andu.

Pameran ini berlangsung hingga Minggu 1 September 2019. Tiket masuk dikenakan sebesar Rp 25 ribu, pengunjung  sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian, dan mengikuti berbagai lomba. Pameran berlangsung mulai pukul 09:00 sampai 21:00 wib.

Agenda Muslim Lifestyle hari ini  secara keseluruhan adalah :

* studi kritis fiqih muamallah kontemporer oleh Us. Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc (13:00 – 15:00)

* Bedah Buku Pasar Muslim dan Dunia Makelar, Ust Amni Nur Baits (pukul 18:30  – 21;)

* Business Forum dan Business Matching

* Start up Business “ From Zero to Hero” bersama dengan Founder Jakcloth, Ucok Nasution, Founder Shafira, Fenny Mustafa dan Founder Juragan Kurma, Eric Nurcahya (13 :00 sd 15:00)

* Olimpiade Halal Sains dan Teknologi untuk pelajar SMU sederajat dengan tema Produk Halal untuk Generasi Millenial.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Indonesia Muslim Lifestyle festival, silahkan menghubungi kordinator media, Kartina Ika Sari, 081310976735, atau kartinaika@gmail.com

Tentang PT Lima Armada Utama

PT LIMA Armada Utama adalah anak usaha dari Grup Amara, sebuah grup perusahaan lokal Indonesia yang dimiliki oleh para entrepeneur yang sudah berpengalaman dalam bidang pameran selama beberapa dekade.

Grup Amara sendiri memiliki 6 (enam) anak perusahaan yang kesemuanya bergerak di lini bisnis pameran, diantaranya Amara Satu Raya, Traya Eksebisi Internasional, LIMA Armada Utama, Seven Events, Nine Events dan Sebelas Kawan Parjo, dengan berbagai klien dari berbagai industri diantaranya IT, Otomotif, Hospitality, Dentistry dan sebagainya.

Sepanjang 2017, Grup Amara telah berhasil mengelola 3000 peserta pameran dari lebih 10 industri dan mendatangkan sebanyak 1,5 juta pengunjung.

Tentang Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)

KPMI didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola bisnisnya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rosulullah SAW.
KPMI berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam menjalankan program serta kegiatannya selalu berpedoman dan berlandaskan pada Akidah Islam yang lurus dan menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai Syari’at Islam, berdasarkan Al Quran dan Hadits yang shahih sesuai dengan pemahaman salafush shalih (ulama-ulama shaleh terdahulu). 

Saat ini anggota KPMI tersebar di 43 Korwil, 40 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Korwil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 32.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha.

Tentang Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (Puldapii)

Puldapii adalah sebuah perkumpulan lembaga dakwah dan pendidikan Islam Indonesia yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang representative, akomodatif dan legal dalam bidang pendidikan, dakwah, social, ekonomi, advokasi dan pemberdayaan umat.

Lembaga ini mempunyai maksud dan tujuan terwujudnya hubungan kerjasama yang mutualistik antar anggota di bidang pendidikan, dakwah, sosial ekonomi dan advokasi kepada semua anggota.

Indonesia Muslim Lifestyle Festival, Pameran Industri Syariah & Halal Suguhkan Gaya Hidup Halal yang Komprehensif

Jakarta, 18 Agustus 2019 – Halal tak lagi sebatas ajaran agama saja. Dengan dimasukannya nilai-nilai Islam ke dalam praktik bisnis, halal  telah menjadi tren dunia sekaligus gaya hidup masyarakat (halal lifestyle). Hal itu ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi syariah dan industri halal dunia dari waktu ke waktu.

Berdasarkan Data Global Islamic Economy Report, nilai aset keuangan syariah global pada 2016 mencapai USD 2,2 triliun, tumbuh 10% dari 2015 yang sebesar USD 2 triliun dan diperkirakan akan bertambah menjadi USD 3,8 triliun pada 2022. Tren halal juga semakin berkembang setelah negara-negara dari OIC (Organisation of Islamic Cooperation) memfokuskan diri dalam pengembangan pasar produk halal seperti kosmetik,makanan, pakaian, pendidikan,pariwisata dan bahkan properti.

Tanpa disadari, gaya hidup halal ternyata berpengaruh pada perekonomian suatu negara. Hal itu disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ia mengatakan bahwa gaya hidup halal mampu secara nyata mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha.  “Halal lifestyle berlaku bagi berbagai pihak.” jelasnya.

Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri halal dan syariah. Namun sayangnya, potensi tersebut belum diimbangi dengan prestasi yang baik di tingkat global.

Berdasarkan data dari Global Islamic Economy Report 2016/2017 dan 2017/2018, Indonesia menempati peringkat 10 dari 15 negara dalam bidang ekonomi syariah. Selain itu, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga tertinggal dari negara mayoritas nonmuslim seperti Thailand dan Australia.

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri halal dan membangun kesadaran menjalahkan gaya hidup halal, LIMA Event berkolaborasi dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI),  Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII) dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran (YAPIAT) menyelenggarakan pameran industri dan gaya hidup halal terbesar dan terlengkap di Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) 2019 di Jakarta Convention Centre. Dengan tujuan mengembangkan industri halal menjadi besar, sekarang saatnya halal menjadi gaya hidup dan hijrahnya umat Islam.

Pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor yaitu sekolah berbasis islam,modest fashion,halal food, halal travel,sharia property,halal cosmetic,halal media dan startup berbasis syariah. Acara ini sekaligus juga sebagai wahana edukasi dan sosialisasi umat Islam mengenali kembali esensi konsep halal yang sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam segala sendi kehidupan. Karena faktanya ekonomi halal telah diakui dunia dapat menggerakan perekonomian secara signifikan.

“Pameran ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pengusaha muslim terhadap Indonesia yang sedang mempersiapkan sebagai tuan rumah ekonomi dan keuangan syariah tahun 2024. KPMI berupaya merespon semua insiatif sekaligus mengkaji kasus-kasus muamalah kontemporer, seperti fintech syariah, propertI syariah, kebab syariah, dan koperasi syariah. Belum lagi soal produk keuangan kontemporer seperti gopay, OVO, e-money  bagaimana tinjauan syariahnya sehingga umat tidak bingung,”” jelas Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Surtanas Marpaung.

Semangat entrepreneurship juga terus dibangun KPMI yang saat ini memiliki 4200 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. “Visi utama kami adalah pada literasi dan edukasi khususnya pengusaha muslim agar bisa bermuamalah sesuai tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang sahih,” tambah Rachmat.

Dalam pameran ini, disuguhkan juga serangkaian seminar dan workshop bisnis antara  lain pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, sertifikat halal, HAKI, ISO dan sebagainya. Selain itu, pameran ini diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan yang luas bagi pengusaha yang ingin berkembang lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers. Bagi para startup, bisa memanfaatkan kesempatan mengikuti ajang kompetisi social entrepreneurship. 

Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabbers gathering  yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal. Mengingat bisnis busana muslim memiliki prospek yang sangat cerah.

Sejumlah perusahaan muslim juga membuka kesempatan “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir. Sedangkan LPPOM MUI mengadakan Olimpiade Halal  bertajuk “Produk Halal Pilihan Generasi Millenial” yang rencananya akan diikuti oleh 2000 siswa SMA/sederajat se-Jakarta.

Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair “PULDAPIA EXPO” yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren,  dan sekolah tahfiz. Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua juga hadir.

“Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin sekaligus menyosialisasikan  pondok-pondok pesantren yang membuka  fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi negeri, seperti kedokteran. Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar  Zuhdi Efianto, Ketua PULDAPIA EXPO.

Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan yang dihadirkan nanti lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi. Universitas Islam Madinah adalah salah satu universitas favorit yang diincar lulusan pesantren. “Kami akan memfasilitasi para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas Islam Madinah. Mereka bisa langsung daftar di stand-stand pendidikan yang sudah terakreditasi dari Madinah. Ini baru pertama kami lakukan. Karena biasanya, mereka hanya apply saja dan memberikan berkas langsung ke Madinah sambal umroh,” tambah Zuhdi Efianto. Menurutnya, pesantren Islam Al Irsyad paling banyak mencetak alumni-alumni Universitas Islam Madinah. Kurang lebih sudah 40 alumni yang sekolah di sana.

Dalam kesempatan tersebut juga, dihadirkan talkshow bertajuk Kiat  Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Abdurrozaq As-Shoidy serta tim seleksi penerimaan mahasiswa untuk sekolah tersebut.

Untuk makanan dan minuman, ada Pusat Jajajanan Halal yang menampilkan 30 brand kuliner bersertifikasi halal. Yang unik di sini, pengunjung  akan diperkenalkan profesi khusus untuk peracik makanan halal yang ternyata juga telah mendapatkan sertifikasi kompetensi food handler. Seluruh tenant yang terlibat di Pesta Jajanan Halal produknya telah memiliki sertifikasi Halal MUI atau sedang dalam proses finalisasi pengurusannya.

“Pameran ini menggabungkan konsep B to C dan B to B yang konfrehensif  langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim. Kami berharap insya Allah Indonesia Muslim Lifefest dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah berkumpul untuk bersama memajukan industry syariah Indonesia dan  bisa menjadi trend setter pameran industri halal di Indonesia,” ungkap Direktur Lima Armada Utama, Lia Indrasari.

Pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 25 ribu sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian, dan mengikuti berbagai lomba. Khusus hari Jumat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk (gratis). Pameran berlangsung mulai pukul 09:00 sampai 21:00 wib.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Indonesia Muslim Lifefestival, silahkan menghubungi kordinator media, Kartina Ika Sari, 081310976735, atau kartinaika@gmail.com

—-

Tentang PT Lima Armada Utama

Bagian dari Grup Amara, salah satu penyelenggaran pameran professional yang terkemuka di Indonesia. Sepanjang 2017, Grup Amara telah berhasilkan mengelola 3000 peserta pameran dari lebih 10 industri dan mendatangkan sebanyak 1,5 juta pengunjung. Salah satu portofolio terbesar grup ini adalah GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) yang menempati area seluas 100.000 meter persegi dan menarik lebih dari 450.000 pengunjung.

Tentang Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)

KPMI didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola bisnisnya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rosulullah SAW.
KPMI berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam menjalankan program serta kegiatannya selalu berpedoman dan berlandaskan pada Akidah Islam yang lurus dan menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai Syari’at Islam, berdasarkan Al Quran dan Hadits yang shahih sesuai dengan pemahaman salafush shalih (ulama-ulama shaleh terdahulu). 

Saat ini anggota KPMI tersebar di 43 Korwil, 40 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Korwil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 32.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha.

Tentang Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (Puldapii)

Puldapii adalah sebuah perkumpulan lembaga dakwah dan pendidikan Islam Indonesia yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang representative, akomodatif dan legal dalam bidang pendidikan, dakwah, social, ekonomi, advokasi dan pemberdayaan umat.

Lembaga ini mempunyai maksud dan tujuan terwujudnya hubungan kerjasama yang mutualistik antar anggota di bidang pendidikan, dakwah, sosial ekonomi dan advokasi kepada semua anggota.